Followers

Pages

Diposting oleh Romil Savio Sabtu, 22 Januari 2011 0 komentar

Download ebook gratis

| edit post

DOWNLOAD EBOOK GRATIS

Diposting oleh Romil Savio 0 komentar
| edit post
Diposting oleh Romil Savio Sabtu, 31 Juli 2010 0 komentar

| edit post

Perbedaan Komodo dan Biawak

Diposting oleh Romil Savio Sabtu, 05 Juni 2010 0 komentar

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Reptilia
Ordo: Squamata
Upaordo: Autarchoglossa
Famili: Varanidae
Genus: Varanus
Spesies: V. komodoensis

Komodo termasuk anggota famili biawak Varanidae, dan klad Toxicofera, komodo merupakan kadal terbesar di dunia, dengan rata-rata panjang 2-3 m. Ukurannya yang besar ini berhubungan dengan gejala gigantisme pulau, yakni kecenderungan meraksasanya tubuh hewan-hewan tertentu yang hidup di pulau kecil terkait dengan tidak adanya mamalia karnivora di pulau tempat hidup komodo, dan laju metabolisme komodo yang kecil. Karena besar tubuhnya, kadal ini menduduki posisi predator puncak yang mendominasi ekosistem tempatnya hidup.

Komodo ditemukan oleh peneliti barat tahun 1910. Tubuhnya yang besar dan reputasinya yang mengerikan membuat mereka populer di kebun binatang. Habitat komodo di alam bebas telah menyusut akibat aktivitas manusia dan karenanya IUCN memasukkan komodo sebagai spesies yang rentan terhadap kepunahan. Biawak besar ini kini dilindungi di bawah peraturan pemerintah Indonesia dan sebuah taman nasional, yaitu Taman Nasional Komodo, didirikan untuk melindungi mereka.Komodo tak memiliki indera pendengaran, meski memiliki lubang telinga. Biawak ini mampu melihat hingga sejauh 300 m, namun karena retinanya hanya memiliki sel kerucut, hewan ini agaknya tak begitu baik melihat di kegelapan malam. Komodo mampu membedakan warna namun tidak seberapa mampu membedakan obyek yang tak bergerak. Komodo menggunakan lidahnya untuk mendeteksi rasa dan mencium stimuli, seperti reptil lainnya, dengan indera vomeronasal memanfaatkan organ Jacobson, suatu kemampuan yang dapat membantu navigasi pada saat gelap. Dengan bantuan angin dan kebiasaannya menelengkan kepalanya ke kanan dan ke kiri ketika berjalan, komodo dapat mendeteksi keberadaan daging bangkai sejauh 4—9.5 kilometer. Lubang hidung komodo bukan merupakan alat penciuman yang baik karena mereka tidak memiliki sekat rongga badan. Hewan ini tidak memiliki indra perasa di lidahnya, hanya ada sedikit ujung-ujung saraf perasa di bagian belakang tenggorokan.

Sisik-sisik komodo, beberapa di antaranya diperkuat dengan tulang, memiliki sensor yang terhubung dengan saraf yang memfasilitasi rangsang sentuhan. Sisik-sisik di sekitar telinga, bibir, dagu dan tapak kaki memiliki tiga sensor rangsangan atau lebih.

Komodo pernah dianggap tuli ketika penelitian mendapatkan bahwa bisikan, suara yang meningkat dan teriakan ternyata tidak mengakibatkan agitasi (gangguan) pada komodo liar. Hal ini terbantah kemudian ketika karyawan Kebun Binatang London ZSL, Joan Proctor melatih biawak untuk keluar makan dengan suaranya, bahkan juga ketika ia tidak terlihat oleh si biawak.
Pada gambar ini, ekor dan cakar komodo dapat terlihat dengan jelas.
Komodo yang tidur. Perhatikan kukunya yang besar. Kukunya digunakan untuk bertempur dan makan.

Musim kawin terjadi antara bulan Mei dan Agustus, dan telur komodo diletakkan pada bulan September. Selama periode ini, komodo jantan bertempur untuk mempertahankan betina dan teritorinya dengan cara "bergulat" dengan jantan lainnya sambil berdiri di atas kaki belakangnya. Komodo yang kalah akan terjatuh dan "terkunci" ke tanah. Kedua komodo jantan itu dapat muntah atau buang air besar ketika bersiap untuk bertempur. Pemenang pertarungan akan menjentikkan lidah panjangnya pada tubuh si betina untuk melihat penerimaan sang betina. Komodo betina bersifat antagonis dan melawan dengan gigi dan cakar mereka selama awal fase berpasangan. Selanjutnya, jantan harus sepenuhnya mengendalikan betina selama bersetubuh agar tidak terluka. Perilaku lain yang diperlihatkan selama proses ini adalah jantan menggosokkan dagu mereka pada si betina, garukan keras di atas punggung dan menjilat. Kopulasi terjadi ketika jantan memasukan salah satu hemipenisnya ke kloaka betina. Komodo dapat bersifat monogamus dan membentuk "pasangan," suatu sifat yang langka untuk kadal.

Betina akan meletakkan telurnya di lubang tanah, mengorek tebing bukit atau gundukan sarang burung gosong berkaki-jingga yang telah ditinggalkan. Komodo lebih suka menyimpan telur-telurnya di sarang yang telah ditinggalkan. Sebuah sarang komodo rata-rata berisi 20 telur yang akan menetas setelah 7–8 bulan. Betina berbaring di atas telur-telur itu untuk mengerami dan melindunginya sampai menetas di sekitar bulan April, pada akhir musim hujan ketika terdapat sangat banyak serangga.

Proses penetasan adalah usaha melelahkan untuk anak komodo, yang keluar dari cangkang telur setelah menyobeknya dengan gigi telur yang akan tanggal setelah pekerjaan berat ini selesai. Setelah berhasil menyobek kulit telur, bayi komodo dapat berbaring di cangkang telur mereka untuk beberapa jam sebelum memulai menggali keluar sarang mereka. Ketika menetas, bayi-bayi ini tak seberapa berdaya dan dapat dimangsa oleh predator.

Komodo muda menghabiskan tahun-tahun pertamanya di atas pohon, tempat mereka relatif aman dari predator, termasuk dari komodo dewasa yang kanibal, yang sekitar 10% dari makanannya adalah biawak-biawak muda yang berhasil diburu. Komodo membutuhkan tiga sampai lima tahun untuk menjadi dewasa, dan dapat hidup lebih dari 50 tahun.

Di samping proses reproduksi yang normal, terdapat beberapa contoh kasus komodo betina menghasilkan anak tanpa kehadiran pejantan (partenogenesis), fenomena yang juga diketahui muncul pada beberapa spesies reptil lainnya seperti pada Cnemidophorus



Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Sauropsida
Ordo: Squamata
Upaordo: Scleroglossa
Infraordo: Anguimorpha
Superfamili: Varanoidea
Famili: Varanidae
Genus: Varanus

Biawak adalah sebangsa reptil yang masuk ke dalam golongan kadal besar, suku biawak-biawakan (Varanidae). Biawak dalam bahasa lain disebut sebagai bayawak (Sunda), menyawak atau nyambik (Jawa), berekai (Madura), dan monitor lizard atau goanna (Inggris).Biawak berkembang biak dengan bertelur. Sebelum mengawini betinanya, biawak jantan biasanya berkelahi lebih dulu untuk memperlihatkan penguasaannya. Pertarungan biawak ini unik dan menarik, karena dilakukan sambil ‘berdiri’. Kedua biawak itu lalu saling pukul atau saling tolak sambil berdiri pada kaki belakangnya, sehingga tampak seperti menari bersama.

Telur-telur biawak disimpan di pasir atau lumpur di tepian sungai, bercampur dengan daun-daun busuk dan ranting. Panas dari sinar matahari dan proses pembusukan serasah akan menghangatkan telur, sehingga menetas.
Suku Varanidae terdiri atas dua kelompok yang sedikit berbeda, yalah dari marga Varanus yang besar (lebih dari 35 spesies di seluruh dunia), dan marga Lanthanotus yang sejauh ini berisi spesies tunggal L. borneensis dari Kalimantan. Marga yang kedua itu merupakan biawak yang bertubuh kecil (lk. 30 cm) dan tanpa lubang telinga.

Beberapa jenis biawak yang terdapat di Indonesia:
Search Wikimedia Commons Wikimedia Commons memiliki kategori mengenai Biawak

*
o biawak komodo (Varanus komodoensis)
o biawak kelabu (V. nebulosus)
o biawak hitam (V. rudicollis)
o biawak air (V. salvator)

Taman Nasional Komodo

Diposting oleh Romil Savio Jumat, 04 Juni 2010 0 komentar

Ini adalah salah satu potret bawah laut pulau komodo, beberapa spesies ikan dan koral yang ada di laut ini memberikan panorama tersendiri bagi para "penjelajah" bawah laut. So,, kesempatan ini jangan sampai terlewatkan.


Pulau Komodo, satu dari ratusan pulau kecil yang berada di tepi barat pulau flores, Kabupaten Manggarai Barat- Labuan Bajo. Pulau yang di huni oleh binatang purba Komodo (Varanus komodoensis) Memiliki pasir putih dan laut nan elok (lautnya masih virgin cuy..)

Pemandangan Sunset dari pulau Rinca adalah saat yang di tunggu-tunggu. Begitulah suasana hari itu bila kita menginjakan kaki di pulau kecil ini, sura ombak riuh rendah dan tampak warna jingga menghiasi langit soreh yang memberi tanda mentari akan segera kembali keperaduanya, begitu indah dan begitu cantik.
Saat-saat yang tak terlupakan dalam hidupku.


Selain pulau Komodo, Rinca, dan Bidadari (pulau bidadari adalah habitat penyu hijau yang mulai punah, menurut masyarakat setempat pulau ini telah di beli oleh seorang investor berkewarganegaraan Inggris), ternyata masih banyak pulau-pulau kecil di ujung barat pulau Flores ini yang menawarkan keindahan alam terutama pantai dan kehidupan bawah lautnya.





Bila ingin sekedar mengunjungi beberapa tempat wisata di kepulauan ini , anda tidak perlu khwatir dengan penginapanya karena pemerintah setempat telah menyediakan beberapa penginapan khusus para pengunjung dengan fasilitas yang memadai dan tetap memberikan kesan Natural.

Wahh, kalo ngeliat kayak gini jadinya pengen pulang, hehehehe...






Semoga informasi ini dapat menjadi alternatif liburan anda dan keluarga nantinya.

Thank's_



































Doa Robert Tibo untuk Sang Ayah

Diposting oleh Romil Savio Senin, 24 Mei 2010 0 komentar

Ini adalah curahan hati Robert Tibo Putra Sulung Fabianus Tibo dkk "Tiga Martir dari Poso" sebagai korban konspirasi politik Negri ini..

Di malam yang kudus ini, kami lalui dengan tanpa Orang yang kami cintai.
Tibo, ayah kami yang selalu kami panggil papa. Ketika kami masih kanak-kanak
di setiapn Natal,di samping pohon terang, papa selalu bertutur tentang hikayat-hikayat agama,
dan cerita masa lalu papa.

Kenangan itu selalu terbawa dalam ingatan kami semua sekeluarga juga di malam yang kudus ini.
aku teringat suatu malam saat pulang dari gereja sehabis misa natal.
Di dalam gerimis kami sekeluarga pulang dengan keceriaan dan senda gurau.
Saat itu , Papa menggendong adik bungsu, tetapi tanganya yang sebelah
masih sempat aku genggam.
Aku merasakan ketegaran dalam sikap seorang laki-laki yang membawa ketentraman dalam hatiku.

Papa lewat genggaman tanganmu aku mau lihat dunia. lewat nasihatmu aku mau lihat hidup ini.
Hari ini dan seterusnya anakmu ini menjalankan hidup yang semakin hari semakin keras. Kebencian dan kelicikan sudah semakin dalam. Orang yang teraniaya semakin teraniaya. Sering kali air mataku jatuh oleh kekerasan dalam hidup ini. Dan entah pada tanah yang mana lagi harus kujatuhkan air mata.
Biarlah aku merasakan kepediha hidup ini, setiap kali aku menyantuh gerbang pintu Gereja.



(Doa di malam kudus 25 desember 2005)

About Me

Foto saya
Menjalani hari yang penuh dengan teka-teki dan mencoba tuk menemukan jawabanya.